Facebook (FB)…….begitu pentingnya dianggap oleh kebanyakan orang. Bahkan ada pula yang sengaja yang membuat group untuk kepentingan dukungan terhadap sebuah gerakan dan aksi tertentu. Bagiku…tapi ini khusus bagiku FB adalah awal dari segala kekacauan itu. Boleh dibilang dari niat awalku untuk mencari teman dan alasan dakwah. Tetapi semuanya terasa begitu aneh dan lebih aneh ketika kasus itu terjadi.
Kisah ini bermula ketika aku membuka email pribadiku. Sebuah ajakan untuk membuka account FB oleh saudara sepupuku. Aku pun membuat FB baruku dengan segala pertimbangan. Seminggu berlalu dan sudah puluhan teman aku add. Group yang ku kira strategis pun aku add. Nah dari group yang aku ikuti itulah banyak sekali teman-teman seperjuangan yang meminta aku menjadi temannya. Tidak hanya akhwat, tetapi ikhwan pun sama.
Aku pun “open mind” untuk chating dengan siapa saja (ikhwan dan akhwat). Khusus untuk semua ikhwan aku bikin “SOP”. Boleh chating tetapi tidak menanyakan yang aneh, khusus diskusi seputar ISLAM (walaupun ada juga beberapa ikhwan yang kurasa janggal). Diskusi ini pun berjalan dengan normal. Dan jika sudah mereka bertanya di luar kemampuanku biasanya aku serahkan kepada temanku yang lebih jago. Tetapi selagi bisa aku tangani…it’s OK.
Hmmm…..entah kenapa dari tulisan yang yang sering aku posting di wall ataupun berupa note, banyak sekali yang berkomentar. Yah ini “demi”, jadi aku pun menanggapinya. Sementara aku pun sedikit ingin menunjukkan diri walaupun tidak semuanya. Foto ku pun mulai aku posting, walaupun yang aku masukkan adalah foto-foto yang tidak begitu jelas alias kabur. Tetapi lama-kelamaan mulai juga ada yang menulis comment yang aneh-aneh ke fotoku akhirnya foto peribadiku, ku private. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat satu album yang berisi foto yang berisi diriku semuanya.
Dan dari situ pula, aku pun tak tau. Banyak ikhwan yang ternyata memperhatikan aku dari kejauhan, melihat gerak-gerikku dari FB. Layangan khitbah dan ta’aruf pun berdatangan. Ai….ai….mana mungkin aku bikin sejarah berkenalan dari FB terus jadian. Proses yang terlalu mudah menurutku. Dunia nyata saja belum tentu aku tentukan apalagi dari dunia maya yang gajebo, ada-ada saja. Walaupun ada ikhwan yang satu kota denganku. Semua telah berakhir…sampai di sini…tetapi tidak untuk dakwahku. Masih banyak cara untuk berdakwah. Bahkan menurutku dakwah di dunia nyata lebih seru dan lebih banyak yang harus diurusi. Tetapi bagi yang hobi di dunia maya sih nggak masalah selagi syara masih bisa dijalankan dengan baik. Smoga aku bisa melakukan ke depannya apa pun lebih baik.
Tetapi dari FB pula aku pun sempat menjalin silahturahmi dengan beberapa akhwat bahkan kita pun sempat bertemu untuk setidaknya mengenal lebih dekat. Ini juga dengan alasan “demi”. Aku pun bisa tau keadaan teman-teman SMA ku karena saat ini kita berpisah jauh sekali. Bahkan ada yang mengkritik kalo udah dua taon nggak pulang-pulang. Aku hanya bisa tersenyum, walaupun dalam dadaku terasa sesak karena aku juga merasakan hal yang sama. Tetapi mereka belum tahu kalau semua yang aku lakukan di sini adalah “demi”. FB membuat yang terasa jauh menjadi dekat. Tetapi aku juga tidak ingin menempuh satu kebaikan, tetapi terlingkup dalam kekacauan. Sementara hanya kepada Allah dan RasulNya sajalah tempat aku mendapatkan sesuatu yang baik.
Hanya karena Allah…..demi Rasulullah
Aku tidak ingin dalam setiap detik nafasku terdapat kesalahan karena kebodohanku
Mesti banyak belajar kata sahabat sejatiku
Mesti banyak ilmu…mesti banyak-banyak tau…
smoga semua akan menjadi lebih baik
Dan hanya karena Allah lah semua itu aku lakukan
Aku ingin memberikan yang terbaik untuk Allah dan RasulNya
Walaupu orang lain beranggapan itu tidak apa-apa
Tetapi ketika orang-orang yang ada di dekatku pun berkata lebih baik dihindari saja
Ketika aku pun merasakan, memang semuanya menjadi kabur ketika aku melakukannya
Ya Rabb jadikan ini sebagai cambuk bagiku
jika ada yang terbaik, lebih baik dari itu semua, Tunjukkanlah ya Rabb jalan itu
Smoga semuanya menjadi mudah karena Engkaulah yang Maha Memudahkan
Kalaupun ada sedikit saja kerikil kecil yang menghalangi hidupku
Aku Mohon Hancurkanlah Ya Rabb
Jadikanlah batu kecil itu hingga menjadi tanah yang dengannya aku bisa kembali mengingat hakikat penciptaanku
Yang akan kembali kepadaMu dengan hati yang bersih, tak bernoda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar