Umar ibnu Nufail Al Quraysi al adawi adalah khalifah kedua dan orang pertama yang diberi gelar Amirul Mukminin. Ia seorang sahabat yang memiliki kedudukan mulia, seorang pemberani dan tegas. Pada masa kekhalifahannyan banyak negeri dibebaskan (futuhat), sedangkan dalam hal bersikap adil , keadilan Umar menjadi peribahasa bagi orang-orang. Nabi menggelarinya dengan 'Al Faruq".
Pada masa jahiliyah, ia termasuk salah seorang bangsawan dan pahlawan kaum Quraysi serta merupakan juru penengah diantara mereka. Umar memeluk Islam lima tahun sebelum hijrah ke Madinah dan terus ikut serta dalam peperangan Rasulullah SAW. Pada masa pemerintahannya Syam, Irak, mesir, Jazirah Arab, Quds dan Al Madain berhasil ia bebaskan. Umarlah orang pertama yang memberlakukan kalender hijriah bagi kaum muslimin, mendirikan baitul mal, membuat administrasi para dermawan dan prajurit perang (diwan). Di cincin Umar terukir kalimat "Wahai Umar, cukuplah kematian sebagai penasihatmu"
Bagi khalifah sesudahnya, Umar berwasiat
"Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah SWT yang tiada sekutu bagiNya. Aku wasiatkan kepadamu agar memperlakukan kaum Muhajirin yang terdahulu dg baik, yaitu menghormati mereka karena hijrah mereka. Aku wasiatkan engkau agar memperlakukan kaum Anshar dengan baik sambutlah kebaikan dan maafkanlah kesalahan mereka.
Aku wasiatkan agar engkau memperlakukan penduduk setiap kota dengan baik karena mereka adalah penolong Islam, pemanas hati musuh dan pemungut cukai. Janganlah engkau memungut pajak mereka jika kalau karena kebaikan mereka untuk memberikannya. Aku wasiatkan agar engkau memperlakukan penduduk desa dengan baik karena mereka adalah asal bangsa Arab dan termasuk maddatul Islam. Hendaklah engkau mengambil yang berlebih dari harta benda orang kaya diantara mereka untuk (kemudian engkau serahkan kepada fakir miskin di kalangan mereka.
Aku wasiatkan agar engkau memperlakukan ahlu dzimmah (kafir zimmi) dengan baik, membela mereka dari serangan musuh mereka dan jangan engkau membebani mereka dengan sesuatu di luar kemampuan mereka. Lakukan hal itu bila mereka menunaikan kewajiban kepada kaum muslimin baik secara suka rela maupun terpaksa.
Aku wasiatkan kepadamu agar takut kepada Allah dalam menjaga hak manusia dan jangan takut kepada manusia dalam menjaga hak Allah SWT.
Aku wasiatkan kepadamu agar berlaku adil kepada rakyat. Curahkanlah pikiran, tenaga dan waktumu untuk memenuhi kebutuhan mereka serta janganlah engkau lebih mengutamakan si kaya daripada si fakir. Semua itu adalah pemberi ketentraman bagi hatimu dan penghapus dosamu. Kebaikan akan menjadi balasan bagi perbuatanmu itu.
Aku perintahkan engkau untuk bertindak tegas dalam masalah yang menyangkut perintah, batasan-batasan dan larangan2 Allah SWT baik kepada orang yang dekat maupun orang yang jauh denganmu. Jangan engkau kasihani seorangpun yang menyalahi perintah Allah karena jika itu terjadi maka engkau telah ikut melanggar kehormatan Allah, sama sepertinya. Bersikaplah sama rata pada semua orang dan jangan sampai celaan orang yang mencela menjauhkan engkau dari jalan Allah.
Sesungguhnya engkau telah berada di salah satu kedudukan dunia dan akhirat. Bila dalam kehidupan duniamu engkau berusaha berpaling dan zuhud dari hal-hal yang dihalalkan oleh Allah kepadamu, berarti engkau telah mengerjakan iman dan ridha di dunia. Namun jika hawa nafsu dapat mengalahkanmu maka engkau telah mengerjakan yang dimurkai Allah.
Aku wasiatkan kepadamu jangan engkau izinkan dirimu begitu pula selainmu untuk mendzalimi ahlu dzimmah.
Aku wasiatkan kepadamu, menganjurkan dan menasihatimu untuk mencari keriadhaan Allah dan keberuntungan di akhirat. Aku memilih menunjukimu dengan hal-hal yang aku pakai untuk menunjuki diriku dan juga anakku. Sekiranya engkau melaksanakan nasihatku dan menjalankan perintahku maka engkau akan memperoleh bagian yang berlimpah dan keberuntungan yang memadai. Namun jika engkau menerima dan tidak peduli akan nasihatku dan juga tidak bermusyawarah dengan orang lain untuk masalah-masalah besar yang karenanya Allah akan ridha kepadamu, sungguh yang demikian adalah suatu aib dirimu. Padahal pendapatmu sendiri belum tentu benar karena hawa nafsumu ikut serta di sana
Pemimpin segala dosa adalah iblis, ialah yang menyerukan kebinasaan. Iblislah yang telah menyesatkan dan menggiring generasi-generasi terdahulu ke dalam neraka. Akan menjadi yang paling buruk bila seseorang berlindung kepada musuh Allah, musuh yang menyeru untuk bermaksiat kepadaNya.
Tunggangilah kebenaran dan ceburkan dirimu dalam kesusahpayahan menuju kebenaran. Jadilah engkau penasihat bagi dirimu. Demi Allah aku berharap ketika engkau berdoa semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada kaum muslimin, engkau juga menghormati yang tua, menyayangi anak kecil serta memuliakan ulama2 mereka.
Janganlah engkau memukul mereka karena hal itu akan membuat mereka rendah dan terhina. Jangan memonopoli kharaj karena jika itu dilakukan sama saja dengan menyulut kemarahan mereka. Jangan menghalangi pemberian2 yang diperuntukkan bagi mereka karena hal itu akan menjadikan engkau menjatuhkan mereka ke dalam kemiskinan. Jangan mengumpulkan mereka untuk tujuan2 tertentu atau menghalangi mereka untuk kembali kepada keluarga mereka karena hal itu akan memutuskan keturunan mereka.
Janganlah engkau membiarkan harta kekayaan mereka hanya berputar diantara orang-orang kaya saja. Buka pintu rumahmu untuk menerima pengaduan mereka agar yang kuat diantara mereka tidak memakan yang lemah. Inilah wasiatku dan aku persaksikan kepada Allah keselamatan bagimu.
(Zuhair Mahmud Al Humawi 2003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar