Jumat, 21 Agustus 2009

tips sehat bugar kuat saat berpuasa dalam keadaan sakit bulan suci Ramadhan


Ketika si Sakit Ingin Berpuasa

Bulan penuh ibadah ini tentunya tak ingin dilewati oleh kaum muslim meski kadang kondisi badan sedang sakit. Bagaimana caranya agar si sakit bisa berpuasa?

Semua orang ingin melakukan puasa dengan nyaman dan tenang tanpa ada gangguan apapun seperti sakit atau telah berusia lanjut. Namun, kadang penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, tukak lambung bisa menghalangi orang untuk berpuasa.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penderita diabetes dalam melakukan puasa, salah satunya adalah tetap menjaga tekanan gula darah agar tidak terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia) dengan mengatur makanan yang dikonsumsinya.

"Pada saat berpuasa pengaturan jumlah makanan dan dan konsumsi obat harus sinkron atau seimbang agar tidak terjadi hipoglikemia ataupun hiperglikemia," ujar Dr. Kasim Rasjidi, SpPD-KKV,DTM&H,MCMT,MHA,SpJP,FIHA dalam acara "Kiat Sehat Berpuasa Bagi Penderita Diabetes, Jantung Hipertensi dan Gangguan Lambung' di RS ASRI, Jakarta.

Dr. Kasim mengatakan banyak orang mengonsumsi makanan secara berlebihan pada waktu berbuka puasa sehingga memicu naiknya gula darah bagi penderita diabetes. Disarankan bagi penderita diabetes agar mengontrol gula darahnya terlebih dahulu jika ingin melakukan puasa dengan nyaman.

"Penderita diabetes yang melakukan puasa jika telah merasa hipoglikemia, maka sebaiknya segera membatalkan puasa dengan meminum sesuatu yang manis atau bisa juga dengan memakan permen yang manis agar gula darahnya kembali naik," ujar Dr. Kasim yang menyelesaikan pendidikan kedokterannya pada tahun 1987.

Hipoglikemia atau tekanan gula darah yang rendah biasanya ditandai dengan tubuh gemetar, keluar keringat dingin, bingung dan lemas. Saat berpuasa juga harus tetap mengontrol tekanan darah, gula darah, kolesterol dan lemak jahatnya (LDL),

Biasanya saat berpuasa penderita diabetes sering mengalami hipoglikemia akibat asupan makanan yang kurang dan mengkonsumsi obat yang berlebihan.

"Saat berpuasa gula darah yang sedikit tinggi (hiperglikemia) lebih baik daripada mengalami hipoglikemia, karena pada hipoglikemia dampaknya bisa lebih buruk seperti kerusakan otak yang tidak bisa diperbaiki lagi, tapi juga jangan terlalu tinggi atau mencapai 400 mg/dl," ujar Dr. Agus Sudiro Waspodo, SpPD-KGEH.

Kiat yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes dalam menghadapi puasa adalah:

Sebaiknya penggunaan obatnya dibalik, obat yang seharusnya diminum pagi hari

sebaiknya dikonsumsi saat berbuka dan obat malam hari diminum saat sahur.

Saat berbuka jangan mengkonsumsi langsung dalam porsi besar tapi sedikit demi sedikit.

Asupan airnya harus bagus.
Pastikan apakah tubuh dalam keadaan terkontrol atau tidak.
Tetap melakukan olahraga ringan saat sore hari menjelang berbuka puasa.
Segera batalkan puasa jika sudah merasa hipoglikemia.

"Ada bagusnya untuk melatih puasa sebelum memasuki bulan Ramadan, agar tubuh sudah terlatih untuk bisa mengontrol gula darahnya," ujar Dr. Kasim yang menyelesaikan pedidikan spesialis kardiologi dan vaskular pada tahun 2007.

Lambung
Lain halnya dengan penderita gangguan lambung yang merasa khawatir jika berpuasa bisa memperparah penyakitnya. Tapi ternyata penderita gangguan lambung bisa melakukan ibadah puasa seperti yang lainnya, asalkan dilakukan dengan benar.

Salah satu gangguan lambung yang banyak diderita adalah penyakit tukak peptik. Penyakit ini terjadi karena adanya kerusakan mukosa lambung akibat iritasi asam dan pepsin. H.pylori dan NSAID adalah dua agen yang bisa merusak pertahanan mukosa lambung.

"Dengan pola makan yang teratur dan menghindari menu-menu makanan yang tidak sehat atau berlebihan, maka saluran cerna bisa jadi lebih sehat sehingga bisa melakukan ibadah puasa," ujar Dr. Agus Sudiro Waspodo, SpPD-KGEH. Dr. Agus mengatakan gangguan lambung biasanya ditandai dengan rasa nyeri di belakang tulang dada yang berawal dari uluhati menjalar ke arah leher. Penyebabnya penyakit yang berhubungan dengan musculoskeletal, radang paru-paru, stres, depresi atau akibat dari naiknya asam lambung.

Gejala yang dirasakan oleh penderita adalah nyeri uluhati, rasa tidak nyaman di daerah uluhati, merasa cepat kenyang, begah, kembung, mual bahkan bisa sampai muntah-muntah.

Penderita gangguan lambung saat berpuasa sebaiknya menghindari makanan yang mengandung gas (lemak, sawi, kol, pisang ambon dan minuman bersoda), makanan yang merangsang produksi asam (kopi, alkohol, sari buah sitrus), makanan yang sulit dicerna (makanan berlemak, keju) dan makanan yang merusak dinding lambung (cuka, pedas, bumbu yang merangsang).

"Makanan-makanan tersebut sebaiknya dihindari, agar penderita bisa menjalankan puasa tanpa terganggu dan saat berbuka jangan langsung makan dalam jumlah besar, tapi minum dan makan makanan pembuka sedikit demi sedikit agar sistem pencernaan tidak kaget dengan datangnya makanan yang terlalu banyak," ujar Dr. Agus yang merupakan staf dosen luar biasa penyakit dalam FK-UI.

Jadi memiliki penyakit kronis ternyata bukanlah menjadi penghalang untuk tidak bisa melakukan ibadah puasa. Selama penderita bisa mengatur pola makan dengan benar dan menghindari makanan yang bisa memicu meningkatnya penyakitnya maka penderita penyakit bisa berpuasa dengan normal.

Sumber: detikhealth.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar