Jumat, 21 Agustus 2009

SeBerApA TahAn AnDa DIkRTIk



dikritik, dicela, dianggap selalu salah… seberapa sih anda bisa tahan?
“Bagaimana kita bisa bekerja dengan baik, kalau kamu selalu datang terlambat?”
“Mestinya anda bisa meningkatkan kinerja. Masa’ dari dulu kualitas pekerjaan anda begini-begini saja?”
“Bagaimana kami mau bekerja dengan baik kalau anda sebagai manager tidak mampu memberikan fasilitas yang memadai ?”
“Sepertinya anda selalu saja meminta fasilitas lebih. Sekali-sekali, tunjukkan dong kualitas kerja yang seimbang!”
Suatu hari, anda mungkin akan mengeluarkan kritikan semacam itu kepada rekan kerja anda, termasuk bos anda. Tapi bukan tak mungkin, di hari lain, andalah yang akan menerima kritikan itu.

Kalau itu terjadi pada anda, bagaimana rasanya? dikecam, disindir atau dicerca di depan banyak orang, dalam rapat atau dalam perbincangan santai di kantor, bagaimanapun, bukan hal yang menyenangkan. Kesal, dongkol …bahkan marah? sangat mungkin terjadi.

Tetapi, seberapa dewasa anda untuk bisa mengakui bahwa kritik itu justru menjadi cambuk buat anda?
pernahkah anda sedikit berpikir positif di tengah-tengah kemarahan anda ketika sedang dikritik, bahwa sebenarnya kritik mencerminkan perhatian orang lain terhadap diri anda?

beberapa tips berikut ini berguna supaya anda ‘tahan’ kritik.

1. Jangan terburu marah
Siapa sih yang tidak kesal atau marah kalau mendapat kritikan menohok? Tapi jujur saja, tiap orang berhak untuk melontarkan pendapat tentang anda, begitu pula sebaliknya.
Dan kenyataannya, objektifitas selalu lebih besar bisa kita dapat dari kaca mata orang lain. Sebab itu, tahanlah amarah anda ketika seseorang mengkritik anda.
Dengarkan saja, bahkan kalau perlu catat dan lalu renungkanlah di rumah dengan pikiran yang dingin. Dengan marah, tak ada yang bisa anda lakukan dan tak sedikitpun anda maju ke tingkat yang lebih baik.

2. Terbukalah untuk mengakui
Pernahkah anda lihat seseorang yang bebal —sudah dikritik berulang kali, tetapi tetap saja melakukan kesalahan yang sama?. Memang, ada banyak alasan mengapa orang tak mengacuhkan kritik orang lain terhadapnya.
Tetapi, salahsatu yang kerap menjadi sebab mengapa anda atau kita tak hirau dengan kritik, adalah karena kita menutup diri untuk secara terbuka mengakui bahwa kita salah. Atau minimal mengakui bahwa “Oh ya, dia benar. Itulah sebenarnya saya. Mestinya saya merubah sesuatu dalam diri saya,”.
Miranti marah ketika dikritik sering telat ke kantor sesudah jam makan siang. Padahal kenyataannya, ia kerap menghabiskan waktu istirahatnya bukan untuk makan siang, tapi untuk jalan-jalan ke mal. Ketika bos memerlukannya mengerjakan sesuatu, ia beberapa kali terlihat tidak ada di mejanya.
Dengan menyikapi kritik secara terbuka, anda akan terlihat lebih simpatik. Pahami ketidak cocokan orang lain terhadap perilaku atau sikap anda, sebagaimana kalau anda merasa tidak senang terhadap tindakan orang lain.
Dengan kata lain, bersikaplah empatif. Dengan demikian, anda akan cenderung bisa bersikap lebih tepat menghadapi kritik itu.

3. Mintalah dikritik secara spesifik
Belajarlah mengakui bahwa kemungkinan kritik yang dilontarkan orang lain terhadap diri anda itu benar. Dengan demikian, anda punya keinginan untuk belajar bagaimana orang lain ingin anda bersikap.
Tapi, ada baiknya anda meminta orang lain mengkritik anda lebih spesifik, agar anda benar-benar mengerti dimana sebenarnya masalah orang lain terhadap diri anda.
Sehingga, antara anda dan rekan yang mengkritik itu bisa saling memahami dengan jelas kondisi yang sebenarnya. Dengan begitu, akan lebih mudah jalan untuk memperbaiki apa yang tidak menyenangkan terhadap diri anda, di mata orang lain.

4. Jangan balas mengkritik.
Mensikapi kritik tidak berarti dengan balas mengkritik.Ketika kita dikritik, bersikaplah sungguh-sungguh akomodatif.
Membalas kritik dengan kritik lagi, sama saja menyulut perdebatan yang tidak perlu. Jangan biasakan diri anda menyukai debat kusir, mendramatisir kata-kata atau kondisi yang hanya akan memberi sinyal terhadap rekan kerja lain bahwa anda defensif.
Ibaratnya, kritik adalah api. Memadamkannya adalah dengan air, bukan dengan api lagi. Menghadapi rekan kerja, berusahalah selalu akomodatif dan hindari perdebatan yang tidak substantif.

5. Mintalah saran konstruktif
Kadang, kita ingin merubah diri tapi tak tahu bagaimana caranya. Mungkin rekan anda punya jalan keluarnya. Jadi mengapa tak bertanya padanya? Satu hal, sering kita malu kalau orang lain tahu betapa kita bodoh dan tak tahu harus berbuat apa. Tapi dengan mengakuinya dengan jujur dan jiwa besar, orang lain pasti akan dengan senang hati membantu anda.
Memperlihatkan bahwa anda membutuhkan orang lain untuk perbaikan diri anda secara positif, justru akan menimbulkan reaksi yang simpatik dari lingkungan sekeliling anda. Kalau anda tak bisa membantu diri anda, berikanlah kesempatan orang lain melakukannya untuk anda.

Sumber : CDC

Koq belum berhasil juga ya??????



Sering kali setelah kita berusaha dan berdo’a untuk meraih sesuatu , hasil yang kita harap seperti jauh panggang dari api. Padahal bisa jadi kita sudah berusaha sekuat tenaga. Kita juga tidak lepas dari memanjatkan do’a kepada Allah SWT agar apa yang kita harapkan segera tercapai, tetapi mengapa tidak berhasil juga?
Bagi orang yang beriman, sebaiknya kita kembalikan saja kepada Allah SWT. Kita yakin dibalik kesulitan yang kita hadapi ada hikmah yang belum kita ketahui. Misalnya bisa saja Allah memang memperlambat dalam mengabulkan do’a kita seperti dikatakan dalam sebuah hadits:
Tidak ada seorang Muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdo’a, kecuali Allah memberikannya (memenuhinya), kadang dipercepat dan kadang diperlambat. (HR Ahmad dan Hakim)

Atau bisa saja apa yang kita harapkan memang tidak baik bagi kita.

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al Baqarah:216)
Bisa juga merupakan ujian kepada Allah karena kita termasuk orang yang beriman.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS Al ‘Ankabuut:2)
Mungkin sengaja Allah simpan untuk diakhirat nanti.

Tidak ada seorang Muslim pun yang berdo’a dengan suatu do’a yang bukan do’a menyangkut dosa atau menyangkut memutuskan silaturahim, kecuali Allah akan memberinya dengan salah satu dari tiga kemungkinan: segera dipenuhi-Nya do’a tersebut, atau disimpan-Nya sebagai simpanan pahala di akhirat, atau dihindarkan-Nya dia dari kecelakaan atau kejelekan yang sebanding. Mereka (para sahabat) bertanya: bagaimana kalau kami memperbanyak? Rasul menjawab: Allah akan memperbanyak lagi. (HR Ahmad, Bazzar, Abu Ya’la, dan Hakim)
Oleh karena itu, tetaplah berusaha, tetaplah berdo’a serta tetap menjaga pikiran positif terhadap yang menimpa kita. Insya Allah, semua yang kita lakukan (baik do’a dan usaha) tidak akan sia-sia. Selalu membawa hasil, hanya saja mungkin berbeda dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya.
Sumber : Rahmat , http://www.motivasi-islami.com

Kiat Memudahkan Menghafal Al Quran



Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dikatakan kepada orang yang menghafal Al Quran (pada hari kiamat nanti) : ‘Bacalah dan lantunkanlah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau hafal.” (HR. Abu Daud, dikatakan hasan oleh Syaikh Musthofa Al ‘Adawy).
Siapa yang tidak ingin dengan apa yang dijanjikan oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Itulah keutamaan bagi seorang muslim penghafal Al Quran. Derajat yang tinggi akan diberikan di akherat kelak. Akan tetapi, banyak diantara umat Islam yang mengaku kesulitan di dalam neghafal Al Quran.
Bagaimana kiat-kiatnya ?


1. Ikhlaskan diri dalam menghafal Al Quran dan senantiasa berdoa kepada Alloh agar dimudahkan dalam menghafal Al Quran.

2. Menyusun waktu setiap hari semampunya, guna berkonsentrasi secara khusus untuk membaca ayat atau surat yang dihafal.

3. Hendaknya tidak mengganti-ganti mushaf dalam menghafal, cukup dengan satu mushaf saja dan telitilah dalam menghafal setiap ayat.

4. Berusaha menguasai tafsir ayat yang akan atau telah dihafal, agar lebih paham sehingga menguatkan hafalan. Kitab tafsir yang mudah dipelajari dan mudah diperoleh adalah Tafsir Ibnu Katsir atau Taisir Karimir Rohman, Syaikh Nashir Sa’di. Kedua kitan ini tersedia dalam edisi terjemahan.

5. Sebelum menghafal terlebih dahulu dibaca berulang-ulang, sampai kita merasa tidak kesulitan lagi dalam melafazkan ayat-ayat yang kita baca. Frekuensi mengulannya berdasarkan kecepatan kita dalam menghafal ayat/surat.

6. Lebih bagus jika seseorang menghafal dengan membayangkan huruf-huruf yang dibaca.

7. Membaca hafalan yang telah dihafal pada sholat malam dan sholat-sholat sunnah lainnya.

8. Ayat yang telah dihafalkan hendaknya diperdengarkan kepada seorang guru yang bagus hafalannya.

9. Usahakan menghafal ayat sedikit demi sedikit, tidak terburu-buru untuk menghafal banyak.

10. Yang lebih akan membantu seseorang dalam menghafal Al Quran dan agar hafalannya kuat adalah dengan menjauhi berbagai macam maksiat. Karena Al Quran adalah cahaya dan cahaya tidak mungkin diberikan kepada orang yang berada dalam gelapnya maksiat.

11. Berusaha menghafal di waktu muda karena itulah waktu terbaik untuk menghafal. Dan waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu subuh, dimana seseorang belum melakukan aktifitas.



Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Permisalan orang yang membaca Al Quran dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya itu enak. Sedangkan orang mukmin yang tidak membaca Al Quran dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak ada aroma“ (HR. Bukhari)
Sumber kutipan : Sadat ar Rayyan, http://akhsa.wordpress.com

tips sehat bugar kuat saat berpuasa dalam keadaan sakit bulan suci Ramadhan


Ketika si Sakit Ingin Berpuasa

Bulan penuh ibadah ini tentunya tak ingin dilewati oleh kaum muslim meski kadang kondisi badan sedang sakit. Bagaimana caranya agar si sakit bisa berpuasa?

Semua orang ingin melakukan puasa dengan nyaman dan tenang tanpa ada gangguan apapun seperti sakit atau telah berusia lanjut. Namun, kadang penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, tukak lambung bisa menghalangi orang untuk berpuasa.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penderita diabetes dalam melakukan puasa, salah satunya adalah tetap menjaga tekanan gula darah agar tidak terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia) dengan mengatur makanan yang dikonsumsinya.

"Pada saat berpuasa pengaturan jumlah makanan dan dan konsumsi obat harus sinkron atau seimbang agar tidak terjadi hipoglikemia ataupun hiperglikemia," ujar Dr. Kasim Rasjidi, SpPD-KKV,DTM&H,MCMT,MHA,SpJP,FIHA dalam acara "Kiat Sehat Berpuasa Bagi Penderita Diabetes, Jantung Hipertensi dan Gangguan Lambung' di RS ASRI, Jakarta.

Dr. Kasim mengatakan banyak orang mengonsumsi makanan secara berlebihan pada waktu berbuka puasa sehingga memicu naiknya gula darah bagi penderita diabetes. Disarankan bagi penderita diabetes agar mengontrol gula darahnya terlebih dahulu jika ingin melakukan puasa dengan nyaman.

"Penderita diabetes yang melakukan puasa jika telah merasa hipoglikemia, maka sebaiknya segera membatalkan puasa dengan meminum sesuatu yang manis atau bisa juga dengan memakan permen yang manis agar gula darahnya kembali naik," ujar Dr. Kasim yang menyelesaikan pendidikan kedokterannya pada tahun 1987.

Hipoglikemia atau tekanan gula darah yang rendah biasanya ditandai dengan tubuh gemetar, keluar keringat dingin, bingung dan lemas. Saat berpuasa juga harus tetap mengontrol tekanan darah, gula darah, kolesterol dan lemak jahatnya (LDL),

Biasanya saat berpuasa penderita diabetes sering mengalami hipoglikemia akibat asupan makanan yang kurang dan mengkonsumsi obat yang berlebihan.

"Saat berpuasa gula darah yang sedikit tinggi (hiperglikemia) lebih baik daripada mengalami hipoglikemia, karena pada hipoglikemia dampaknya bisa lebih buruk seperti kerusakan otak yang tidak bisa diperbaiki lagi, tapi juga jangan terlalu tinggi atau mencapai 400 mg/dl," ujar Dr. Agus Sudiro Waspodo, SpPD-KGEH.

Kiat yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes dalam menghadapi puasa adalah:

Sebaiknya penggunaan obatnya dibalik, obat yang seharusnya diminum pagi hari

sebaiknya dikonsumsi saat berbuka dan obat malam hari diminum saat sahur.

Saat berbuka jangan mengkonsumsi langsung dalam porsi besar tapi sedikit demi sedikit.

Asupan airnya harus bagus.
Pastikan apakah tubuh dalam keadaan terkontrol atau tidak.
Tetap melakukan olahraga ringan saat sore hari menjelang berbuka puasa.
Segera batalkan puasa jika sudah merasa hipoglikemia.

"Ada bagusnya untuk melatih puasa sebelum memasuki bulan Ramadan, agar tubuh sudah terlatih untuk bisa mengontrol gula darahnya," ujar Dr. Kasim yang menyelesaikan pedidikan spesialis kardiologi dan vaskular pada tahun 2007.

Lambung
Lain halnya dengan penderita gangguan lambung yang merasa khawatir jika berpuasa bisa memperparah penyakitnya. Tapi ternyata penderita gangguan lambung bisa melakukan ibadah puasa seperti yang lainnya, asalkan dilakukan dengan benar.

Salah satu gangguan lambung yang banyak diderita adalah penyakit tukak peptik. Penyakit ini terjadi karena adanya kerusakan mukosa lambung akibat iritasi asam dan pepsin. H.pylori dan NSAID adalah dua agen yang bisa merusak pertahanan mukosa lambung.

"Dengan pola makan yang teratur dan menghindari menu-menu makanan yang tidak sehat atau berlebihan, maka saluran cerna bisa jadi lebih sehat sehingga bisa melakukan ibadah puasa," ujar Dr. Agus Sudiro Waspodo, SpPD-KGEH. Dr. Agus mengatakan gangguan lambung biasanya ditandai dengan rasa nyeri di belakang tulang dada yang berawal dari uluhati menjalar ke arah leher. Penyebabnya penyakit yang berhubungan dengan musculoskeletal, radang paru-paru, stres, depresi atau akibat dari naiknya asam lambung.

Gejala yang dirasakan oleh penderita adalah nyeri uluhati, rasa tidak nyaman di daerah uluhati, merasa cepat kenyang, begah, kembung, mual bahkan bisa sampai muntah-muntah.

Penderita gangguan lambung saat berpuasa sebaiknya menghindari makanan yang mengandung gas (lemak, sawi, kol, pisang ambon dan minuman bersoda), makanan yang merangsang produksi asam (kopi, alkohol, sari buah sitrus), makanan yang sulit dicerna (makanan berlemak, keju) dan makanan yang merusak dinding lambung (cuka, pedas, bumbu yang merangsang).

"Makanan-makanan tersebut sebaiknya dihindari, agar penderita bisa menjalankan puasa tanpa terganggu dan saat berbuka jangan langsung makan dalam jumlah besar, tapi minum dan makan makanan pembuka sedikit demi sedikit agar sistem pencernaan tidak kaget dengan datangnya makanan yang terlalu banyak," ujar Dr. Agus yang merupakan staf dosen luar biasa penyakit dalam FK-UI.

Jadi memiliki penyakit kronis ternyata bukanlah menjadi penghalang untuk tidak bisa melakukan ibadah puasa. Selama penderita bisa mengatur pola makan dengan benar dan menghindari makanan yang bisa memicu meningkatnya penyakitnya maka penderita penyakit bisa berpuasa dengan normal.

Sumber: detikhealth.com

Kamis, 20 Agustus 2009

Khutbah Rosulullah SAW Menyambut Ramadhan



Berikut ini wasiat Baginda Rasulullah saw. pada malam terakhir bulan Sya’ban, dalam khutbah Beliau saat menyambut datangnya bulan Ramadhan:


Wahai manusia!

Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah; bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya paling utama. Malam-malamnya paling utama. Jam demi jamnya paling utama. Inilah bulan ketika kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.

Pada bulan ini nafas-nafas kalian menjadi tasbih, tidur kalian ibadah, amal-amal kalian diterima dan doa-doa kalian diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Dia membimbing kalian untuk melakukan shaum dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah pada bulan agung ini…

Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tua. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jagalah lidah. Tahanlah pandangan dari apa yang tidak halal kalian pandang. Peliharalah pendengaran dari apa yang tidak halal kalian dengar…

Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosa. Angkatlah tangan-tangan kalian untuk berdoa pada waktu shalat. Itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah ‘Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia!

Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian. Karena itu, bebaskanlah dengan istigfar. Punggung-punggung kalian berat karena beban (dosa). Karena itu, ringankanlah dengan memperpanjang sujud.

Ketahuilah! Allah Swt. bersumpah dengan segala kebesaran-Nya, bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan-Nya.


Wahai manusia!

Siapa saja di antara kalian memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa pada bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu…

Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.


Wahai manusia!

Siapa yang membaguskan akhlaknya pada bulan ini, ia akan berhasil melewati sirâth al-mustaqîm pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) pada bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang menahan kejelekannya pada bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang memuliakan anak yatim pada bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang menyambungkan tali silaturahmi pada bulan ini, Allah akan menghubungkannya dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Siapa saja yang melakukan shalat sunnah pada bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Siapa saja yang melakukan shalat fardhu, baginya pahala seperti melakukan 70 shalat fardhu pada bulan lain. Siapa saja yang memperbanyak shalawat kepadaku padai bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Siapa saja pada bulan ini membaca satu ayat al-Quran, pahalanya sama seperti mengkhatamkan al-Quran pada bulan-bulan yang lain.


Wahai manusia!

Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagi kalian. Karena itu, mintalah kepada Tuhan kalian agar tidak pernah menutupkannya bagi kalian. Sesungguhnya pintu-pintu neraka tertutup. Karena itu, mohonlah kepada Tuhan kalian untuk tidak akan pernah membukakannya bagi kalian. Sesungguhnya setan-setan terbelenggu. Karena itu, mintalah agar mereka tak lagi pernah menguasai kalian…


Wahai manusia!

Sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyâm pada malam harinya suatu tathawwu’.

Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu amal kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.

Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan dan bulan Allah memberikan rezeki kepada Mukmin di dalamnya.

Siapa saja yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa, yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang…

Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban dari budak sahaya, niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.

Karena itu, perbanyaklah empat perkara pada bulan Ramadhan: dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhan kalian; dua perkara lagi yang sangat kalian butuhkan. Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampunan kepada-Nya. Dua perkara yang sangat kalian butuhkan ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.

Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Nya, dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga. [HR Ibnu Khuzaimah]

Mantan Direktur BAKIN: Terorisme Kerjaan Intelijen

Dalam diskusi yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Wisma Antara 20 Agustus 2009, mantan direktur BAKIN, AC Manulang, menegaskan bahwa tidak mungkin terorisme dilakukan atas ajaran agama Islam, semuanya merupakan bagian dari operasi intelijen.

”Islam tidak mengajarkan terorisme. Karena Islam merupakan agama yang mengajarkan perdamaian. Terorisme adalah bagian dari kegiatan intelijen,” ujar doktor sosiologi dari universitas di Jerman ini.

Menurut Manulang, setelah perang dingin antara kapitalisme dan komunisme usai, Amerika sebagai pionir dari kapitalisme mencari musuh baru, yaitu Islam. Inilah yang sedang terjadi saat ini. Kenapa harus di Indonesia?

Manulang menambahkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta dan mayoritas Islam merupakan potensi dan sekaligus bahaya besar untuk kapitalisme. Karena itulah, mereka melemahkan semua potensi yang akan menghambat kapitalisme.

”Salah satu cara yang dilakukan Amerika adalah mengangkat semacam 'sweet boy' untuk menjadi pemimpin negara yang mayoritas Islam di seluruh dunia,” jelas AC Manulang.

Jose Rizal Jurnalis dari presidium Mer-C yang juga sebagai pembicara di acara diskusi tersebut menambahkan, ”Terlalu aneh kalau seorang Air dan Eko yang menurut saksi mata masih shalat Jumat di Solo bisa dikatakan tertembak pada Sabtu jam 2 pagi di Jatiasih, Bekasi.”

Menurut Jose, bagaimana mungkin dua orang yang mengangkut bom ratusan kilogram bisa secepat itu tiba di Bekasi, dan langsung tertembak di lokasi.

Selain soal Air dan Eko, dua orang yang disebut polisi sebagai teroris dan tewas ditembak polisi di Bekasi, Jose juga menganggap aneh peristiwa penyerbuan 600 polisi di Temanggung. ”Umumnya penyerangan terhadap suatu tempat persembunyian biasanya dengan gas air mata. Dan semua orang pasti tidak akan tahan dengan cara ini,” ujar dokter yang akrab dengan suasana konflik.

Tapi anehnya, masih menurut Jose, Ibrahim tidak pernah keluar rumah yang diserbu tersebut. Bahkan, darah yang mestinya berceceran di lokasi tidak ada. Tidak tertutup kemungkinan, Ibrahim memang sudah tidak lagi hidup ketika penyerbuan berlangsung.

Jose kembali mengkritisi pasca peledakan Mariot-Ritz Carlton, ”Kenapa polisi tidak mengecek lebih lanjut siapa ratusan orang asing yang menginap di dua hotel tersebut. Tapi, langsung mengarahkan semua tuduhan itu kelompok yang disebut sebagai Nurdin M Top.”

Senada dengan Jose, AC Manulang juga mengungkapkan bahwa saat ini pihak intelejen tidak punya data soal Nurdin M Top. ”Saat ini, sepengetahuan saya, pihak intelijen tidak tahu banyak soal Nurdin M Top,” jelas Manulang.

Ismail Yusanto, sebagai juru bicara HTI yang juga sebagai pembicara di acara tersebut menegaskan bahwa Islam tidak mengajarkan cara-cara terorisme seperti itu dalam jihad.

Bahkan Ismail membeberkan sejumlah fakta bahwa ada ketidakcocokan antara motivasi teror dengan aksi terorisme. ”Kita sudah paham bahwa motivasi yang disampaikan aparat lewat media adalah perang melawan Amerika, tapi kenapa aksinya tidak tertuju pada aset Amerika?” ujar Ismail.

Menurutnya, hingga saat ini, dari sekian banyak peristiwa terorisme di Indonesia, tidak satu pun warga AS yang menjadi korban. Bahkan, kantor Dubes AS di Jakarta tidak tersentuh bom sama sekali.

Lalu, siapa dalang di balik teror di Indonesia? Jose mensinyalir bahwa kelompok multinasional korporat atau pebisnis multinasional di belakang gembar-gembor terorisme. Jose berargumen bahwa hanya merekalah yang tahu adanya rapat pebisnis besar di Mariot saat peristiwa bom terjadi.

Selain itu, masih menurut Jose, pasca naiknya Obama menggantikanBush, isu terorisme akan disudahi oleh Obama. Tapi, kelompok multinasional yang memang selama ini membiayai sarana militer Amerika dan negara-negara besar lainnya, tetap menginginkan kondisi konflik karena itu memudahkan bisnis mereka.

Minggu, 16 Agustus 2009

menyambut bulan SUCI ramadhan

Marhaban ya Ramadhan. Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang telah Allah jadikan puasa sebagai fardhu dan shalat malam sebagai tathawwu’. Bulan yang siapa saja mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan kebajikan, samalah ia mengerjakan fardhu di bulan yang lain; dan barang siapa melakukan fardhu, samalah ia dengan mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan lain. Ramadhan adalah bulan sabar, dan sabar pahalanya surga. Ramadhan adalah bulan memberikan pertolongan, dan bulan dimana Allah akan menambah rizki mukmin. Bulan yang barang siapa memberi makanan berbuka, maka baginya ada ampunan dari Allah bagi dosa-dosanya dan kebebasan dirinya dari neraka. Bulan Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari siksa api neraka. Bulan yang barang siapa meringankan beban pembantunya, niscaya Allah akan mengampuni dosanya dan memerdekakan dari neraka.
Bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan. Bulan Ramadhan adalah bulan murâqabah. Ramadhan juga adalah bulan pengorbanan di jalan Allah. Di dalamnya setiap muslim dituntut untuk berkorban dengan menahan rasa lapar dan dahaga demi meraih derajat takwa. Takwa adalah puncak hikmah dari ibadah shaum pada bulan Ramadhan. Perwujudan takwa secara individu adalah dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Adapun perwujudan takwa secara kolektif adalah dengan menerapkan syariah secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Maka, puasa Ramadhan itu kurang bermakna, jika tidak ditindaklanjuti oleh pelaksanaan syariah secara kaffah dalam kehidupan, karena justru di situlah sesungguhnya wujud ketakwaan yang hakiki.
Selama Ramadhan, Allah SWT menuntun kita untuk memperbanyak 4 hal. Dua hal pertama yang membuat Allah ridha, yakni mengucapkan syahadat dan istighfar. Dua perkara lain yang sangat disenangi manusia, yakni memohon surga dan berlindung dari siksa neraka. Barang siapa memberi minum kepada orang yang berpuasa, Allah akan memberi minum kepadanya dari air danau dengan suatu minuman yang membuat orang itu tidak akan kehausan lagi hingga ia masuk ke surga.
Marhaban ya Ramadhan! Selamat Datang, Ramadhan 1430 H.
Berkenaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1430 H, maka kami menyerukan:
1. Kepada seluruh umat Islam Indonesia agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya: Pertama, secara ruhiyah (spiritual) dengan memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban ini. Para ulama di masa lalu sangat memperhatikan pelaksanaan semua amal kebaikan pada bulan Sya’ban. Sejak memasuki bulan Sya’ban, misalnya, mereka telah memperbanyak membaca al-Quran, menelaah dan memahami isinya dan men-tadabbur-i kandungannya. Bahkan Habib ibn Abi Tsabit, Salamah bin Kahil dan yang lain menyebut bulan Sya’ban ini sebagai Syahr al-Qurân. Kedua, secara fikriyah (intelektual) dengan mengkaji kembali seluruh tuntunan berkenaan dengan puasa Ramadhan, serta menggembirakan hati menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini agar dapat melaksanakan puasa Ramadhan dengan khusyu’ dan penuh penghayatan sehingga seluruh hikmah puasa dapat ditangkap dengan baik. Rasulullah dan para shahabat sangat bersemangat tiap kali menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka dengan sangat serius mempersiapkan diri agar bisa memasuki bulan Ramadhan dan melakukan segala amalan di dalamnya dengan penuh keimanan, keikhlasan dan kesungguhan. Keberhasilan kita dalam menjalani shaum Ramadhan hingga akhirnya dapat meraih seluruh kebaikan bulan ini sangat dipengaruhi oleh sejauh mana kita mempersiapkan diri. Ketiga, secara jasadiyah (fisik), dengan memperbanyak riyadhah, yaitu latihan, seperti puasa sunnah di bulan Sya’ban.
2. Kepada pemerintah untuk sungguh-sungguh menjaga situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi dan budaya agar tetap kondusif sedemikian sehingga umat Islam dapat melaksanakan puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Tempat-tempat maskiat mestinya ditutup, bukan hanya selama Ramadhan, bahkan mestinya juga di luar bulan Ramadhan. Sebagai gantinya dihadirkan tempat-tempat hiburan yang sehat, yakni halal dimana di dalamnya tidak terdapat perkara yang dilarang oleh Islam (pornografi dan pornoaksi, miras, narkoba, zina, pergaulan bebas dan sebagainya).
3. Kekeruhan suasana politik pasca Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden serta akibat ledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, 17 Juli lalu, harus segera dihentikan dan diakhiri agar tidak mengganggu ketenangan, kekhusyu’an dan kosentrasi ibadah umat Islam di bulan suci. Bahkan sebaliknya, suasana Ramadhan yang juga disebut syahrul jihad (bulan jihad) harus mampu memberikan suntikan semangat dan keteguhan untuk berpegang teguh kepada Islam, serta lebih giat lagi melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dan berjuang demi terwujudnya kehidupan Islam melalui tegaknya kembali syariah dan khilafah di muka bumi.
Terakhir, marilah kita simak dan renungkan kembali penggal pesan-pesan Rasulullah yang disampaikan di penghujung bulan Sya’ban, sesaat sebelum memasuki bulan Ramadhan:
Wahai manusia, kalian telah dinaungi bulan yang agung, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah telah menjadikan puasa pada bulan itu sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sebagai sunnah. Siapa saja yang ber-taqarrub di dalamnya dengan sebuah kebajikan, ia seperti melaksanakan kewajiban pada bulan yang lain. Siapa saja yang melaksanakan satu kewajiban di dalamnya, ia seperti melaksanakan 70 kewajiban pada bulan lainnya.
Bulan Ramadhan adalah bulan sabar; sabar pahalanya adalah surga. Ia juga bulan pelipur lara dan ditambahnya rezeki seorang mukmin. Siapa saja yang memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, ia akan diampuni dosa-dosanya dan dibebaskan lehernya dari api neraka. Ia akan mendapatkan pahala orang itu tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.
Para Sahabat berkata, “Kami tidak memiliki sesuatu untuk memberi makan orang yang berpuasa puasa?” Rasulullah saw. menjawab:
Allah akan memberikan pahala kepada orang yang memberi makan untuk orang yang berbuka berpuasa meski dia hanya memberi sebutir kurma, seteguk air minum atau setelapak susu.
Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmah, pertengahannya adalah maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Siapa saja yang meringankan hamba sahayanya, Allah akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah pada dalam Ramadhan empat perkara, dua perkara yang Tuhan ridhai dan dua perkara yang kalian butuhkan. Dua perkara yang Tuhan ridhai adalah kesaksian Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh dan permohonan ampunan kalian kepada-Nya. Adapun dua perkara yang kalian butuhkan adalah: kalian meminta kepada Allah surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka. (HR Ibn Khuzaimah dalam Shahih Ibn Khuzaimah dan al-Baihaqi di dalam Syu’âb al-Imân).
Wassalamu'alaikum

Sabtu, 15 Agustus 2009

Kisah Untuk Sahabat Yang Kucinta Karena-Nya




Sahabat..
Dalam perjuangan ini kita bertemu
Tak pernah akal ini mendesign untuk melihat sosokmu
Bahkan sampai mengenalmu sedekat ini

Sahabat..
Dari seorang sahabat yang tak terekam sebelumnya dalam memori
Dia mempertemukan kita
Sebuah pertemuan yang diharapkan akan membawa ketenangan
Dalam mengarungi ganasnya track yang kita jalani

Sahabat..
Ikrar tlah terucap
Azzam menguatkan
Peluh dan fikiran serta tenaga telah tercurah
Senyum dan air mata senantiasa mewarnainya
Berharap harapan kita adalah takdir terbaik untuk kita dariNya
Berharap.. dan Berharap.. serta Berjuang

Sahabat..
Ternyata langkah kita tak semudah yang kita bayangkan
Banyak aral yang menyakitkan kaki ini dalam melangkah
Ketegaran dan keteguhanmu membuatku terus bertahan
Dan menjadikanmu istimewa

Sahabat..
Tak terasa putaran waktu memisahkan kita
Semoga hanya tuk sementara
Semoga hanya untuk sementara
Walaupun tubuh sudah saling berjauhan,
Maaf kalau sampai terlihat membelakangi
Namun, hati ini sangat mengharapkan untuk kita kan bersama lagi tuk selamanya
Mengharapkan bahwa dirimulah sahabat sejati yang Allah berikan sebagai penguat dalam arus dunia

Sahabat..
Teruslah berjuang
Teruslah semangat
Perjuangan dan semangatmu semoga kan mengetuk takdirNya tuk kita
Tak pernah juga ku berhenti berharap akan itu....
Tak pernah ku berhenti berharap...

created by : EPR

Minggu, 09 Agustus 2009

ku cinta Dia karena-Nya

kilometer-kilometer telah terlampaui
tapak kakipun tertinggal dalam jejak
sejenak ku merenung arah mana yang akan kuambil
dalam gerak langkah menuju kebaikan

dalam bayang...dalam dekap kasih
merengkuh Iman di dada
menjadi sosok perwira muda
untuk mengabdikan diri dalam Cinta-Nya

sosoknya melebihi seorang sahabat
bahkan juga melebihi seorang kakak
karena di mataku Dia justru lebih hebat dari itu
ketegarannya mampu mengalahkan hati yang lusuh
ketegasannya mampu meluruskan arah

satu kata, satu hati dan satu tujuan
dalam satu gerakan perjuangan
Iman dan Cinta yang tertuju pada Mu Ya Rabb
Smoga HAti Kami selalu mengingatMu....
selalu sadar akan pentingnya menegakkan DienMu

Dialah sosok Bidadari
yang harum bagaikan kuntuman di taman surga
menanti hadirnya seorang syuhada
untuk menjadi bukti yang bukan hanya sekedar fatamorgana

kesedihannya kesedihanku
bahagianya bahagiaku
Bagiku peran pentingnya tak akan luput
walau sudah menginjak setengah DienNya
untukku dan untuk seluruh umat
dakwahku dan dakwahnya
smoga akan lebih sempurna

Smoga Hari-hari yang akan berlanjut
akan menjadi titik-titik penanda
bahwa JanjiNya akan segera tiba
dalam tetesan peluh yang tiada habisnya
untuk bersatu dalam satu naungan
dalam DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH

by : izzah aliyyah